Infopenerbangan – Perusahaan dirgantara Stratolaunch Systems yang menciptakan pesawat terbesar di dunia kini beralih kepemilikan.
Sebelumnya Stratolaunch Systems mengumumkan bakal menjual perusahaan, beserta dengan pesawat terbesar di dunia. Baru-baru ini, diumumkan mereka telah menjual perusahaannya kepada pihak lain.
Mengutip laman The Verge, Senin (14/10/2019), Stratolaunch Systems merupakan anak perusahaan bernama Vulcan Inc.
Meski mengumumkan telah terjual, Vulcan Inc tak menyebutkan siapa pemilik baru dari Stratolaunch Systems.
Kabar ini diumumkan empat bulan setelah Stratolaunch Systems berada di ambang tutup, setelah kematian Paul Allen, Oktober 2018.
Pada Juni lalu, Vulcan Inc mengumumkan perusahaan terbesar di dunia siap dijual, bersama dengan pesawat terbesarnya dengan harga tawaran harga USD 400 juta.
Pada saat itu, pendiri Virgin Group Richard Benson disebut-sebut tertarik membeli pesawat terbesar ini karena perusahaan memiliki teknologi peluncuran yang sama dengan teknologi ruang angkasa Virgin Galactic dan Virgin Orbit.
Sekadar informasi, Stratolaunch yang bermarkas di Seattle dan Mojave merancang sekaligus membangun pesawat besar. Pesawat terbesar di dunia dibuat khusus untuk mengangkat roket ke udara dan meluncurkannya ke orbit.
Pesawat ini memiliki bentang sayap sepanjang 385 kaki dan dua mesin. Stratolaunch digadang-gadang menjadi pesawat terbesar di dunia.
Stratolaunch terbang pertama kalinya pada April lalu dalam sebuah uji terbang. Stratolaunch memuiliki perjanjian untuk menerbangkan roket Pegasus XL Northrop Grumman, namun peluncuran roket itu tak pernah terjadi.
Pada tahun 2018, Stratolaunch mengumumkan, mereka akan merancang roket untuk diluncurkan pesawat, termasuk merancang sebuah pesawat antariksa.
Sayangnya beberapa bulan setelah Paul Allen wafat, perusahaan mengumumkan, mereka akan meninjau kembali operasionalnya dan tidak akan lagi mengembangkan sistem roket.
“Kami merampingkan operasional dengan fokus pada pesawat dan kemampuan kami mendukung peluncuran kendaraan peluncur udara Northrop Grunmman Pegasus XL,” kata perusahaan dalam pernyataannya. (*)