Infopenerbangan,- Ribuan karyawan PT Garuda Indonesia dari pilot dan kru Garuda Indonesia akan melakukan mogok kerja sebagai tindak lanjut dari tuntutan mereka yang hingga kini tidak digubris pemerintah.
“Kami pastikan seluruhnya mogok. Untuk waktunya, nanti kami beritahukan. Saat ini, kami masih menunggu niat baik pemerintah untuk menyelamatkan Garuda,” ujar Kapten Bintang Handono, ketua Asosiasi Pilot Garuda (APG) dilansir dari Tempo.
Ia lebih lanjut mengatakan bahwa para karyawan hanya ingin pemerintah menindaklanjuti tuntutan mereka, salah satunya melakukan perombakan pada direksi BUMN tersebut.
“Ini harus segera dilakukan. Karena, jika tidak, Garuda akan semakin terpuruk,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Sekarga Ahmad Irfan Nasution menyebutkan salah satu alasan mogok kerja itu adalah mediasi antara karyawan dan direksi Garuda tak memenuhi titik temu. Padahal mediasi diperlukan untuk membahas kerugian perusahaan hingga US$ 213,4 juta atau sekitar Rp 2,88 triliun pada 2017, yang diduga karena kegagalan direksi dalam mengelola perusahaan.
Menanggapi hal itu, Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono mengatakan bahwa manajemen Garuda Indonesia masih membuka ruang diskusi dengan Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) dan Asosiasi Pilot Garuda (APG).
Langkah ini diambil terkait ancaman mogok kerja dari Sekarga dan APG. “Agar menemukan titik temu,” ujar Hengky melalui keterangan tertulis, Kamis, (31/5/2018).
Manajemen Garuda khawatir ancaman mogok ini akan mengganggu pelayanan kepada konsumen karena menjelang peak season Lebaran.
“Kami tentunya berharap rekan-rekan APG dan Sekarga dapat tetap memprioritaskan komitmen terkait upaya pemenuhan hak konsumen,” katanya.
“Periode peak season ini membutuhkan dukungan seluruh pemangku kepentingan termasuk rekan-rekan pilot,” ujarnya lagi.
Menurut Hengky, managemen Garuda berharap APG dan Sekarga dapat memprioritaskan upaya konsolidasi atas permasalahan yang mereka ungkapkan, khususnya demi kepentingan kelancaran layanan terhadap konsumen. Ia juga menambahkan, aksi mogok bukan satu-satunya solusi atas permasalahan yang disampaikan oleh APG dan Sekarga.
“Kami percaya masih banyak upaya lain khususnya yang mengedepankan prinsip kebersamaan yang dapat dilakukan oleh rekan rekan APG dan Sekarga selain aksi mogok,” kata Hengki.
Hal senada juga diungkapkan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyarankan agar Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Sekarga) serta jajaran Direksi Garuda Indonesia untuk menjalin pembicaraan menyusul rencana mogok kerja jelang Lebaran ini.
“Kalau ada masalah silakan dibicarakan, jangan mogok seperti itu,” kata Budi usai memberikan sambutan dalam Apel Siaga Kesiapan Angkutan Laut Lebaran 2018 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis.
Ia menilai aksi mogok tersebut menciderai komitmen pilot sebagai anak bangsa, terlebih Garuda Indonesia adalah maskapai milik pemerintah (flag carrier).
“Saya prihatin akan sikap pilot Garuda seperti itu. Pilot adalah kelompok sangat membanggakan, kalau itu dilakukan akan menciderai komitmen anak bangsa, Garuda ini kan flag carrier,” katanya.
(*/Np)