infopenerbangan.com – PT Angkasa Pura II (Persero) bersama Tim Pembebasan Tanah yang dikepalai oleh Badan Pertanahan Nasional telah membebaskan tanah seluas 21 hektare terdiri dari 171 bidang di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang.Adapun total tanah yang sudah dimiliki adalah ole AP II seluas 70 hektare.
Proses pengadaan atau pembebasan tanah tersebut telah mengikuti prosedur sesuai ketentuan yakni antara lain penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), musyawarah dengan pemilik tanah, validasi data kepemilikan tanah, pembayaran uang ganti kerugian, sertifikasi, dan penyelesaian dokumen.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, “Proses pembebasan tanah berjalan lancar di mana antara AP II dan warga pemilik tanah bersama-sama mengikuti prosedur sehingga semuanya dapat berjalan sesuai dengan koridor. Beberapa bidang tanah juga telah memasuki proses konsinyasi di Pengadilan Negeri sehingga pembangunan runway ketiga ini dapat dilakukan tepat waktu. Kami berharap proses ini akan semakin baik ke depannya sehingga pembangunan runway ketiga pun dapat segera dilaksanakan.”
“Total kebutuhan tanah untuk pembangunan runway ketiga adalah sekitar 216 hektare dan AP II sudah memiliki 49 hektare lalu ditambah dengan 21 hektare yang baru dibebaskan berlokasi di Desa Bojong Renged, Benda dan Selapajang Jaya. Saat ini, proses musyawarah juga tengah dilangsungkan terhadap pemilik tanah lainnya dan kami berharap dapat segera mencapai mufakat sehingga pembebasan tanah cepat dilakukan,” jelas Muhammad Awaluddin.
Runway ketiga dengan dimensi 3000 x 60 m2 ini ditargetkan dapat mulai dioperasikan pada tahun depan untuk mengakomodir sebanyak 114 pergerakan pesawat per jam di Bandara Inernasional Soekarno-Hatta.
Pembangunan runway ketiga termasuk pengembangan sesuai grand design Bandara Internasional Soekarno-Hatta dalam meningkatkan kapasitas sisi udara dan melengkapi pengembangan di sisi darat yang telah dilakukan yakni pembangunan Terminal 3, operasional Skytrain yang menghubungkan seluruh terminal, pembangunan stasiun kereta bandara, dan ke depannya revitalisasi Terminal 1 dan 2, pengembangan Cargo Village dan sebagainya.
Adapun khusus pengembangan di sisi udara, selain pembangunan runway ketiga, AP II juga melakukan pembangunan infrastruktur pendukung improve runway capacity 86 atau IRC-86, pembangunan east cross taxiway, dan perluasan apron guna mengakomodir sebanyak 114 pergerakan pesawat per jam.(Ivan)
BACA JUGA :
- PT Angkasa Pura II (Persero) Prioritaskan Peningkatan Kapasitas Udara Bandara Soekarno-Hatta
Tingkatkan Keselamatan Penerbangan, PT Angkasa Pura II Gelar Ramp Safety Campaign 2017