Infopenerbangan,- Maskapai penerbangan Australia, Qantas, telah mengucapkan selamat tinggal pada pesawat Boeing 747 terakhirnya dengan satu hiasan akhir – menggambar logonya, kanguru terbang, di langit.
Pada hari Rabu banyak orang berkumpul di Bandara Sydney untuk melambaikan tangan ke QF7474, menulis pesan di badan pesawat dan membaca upeti.
Dengan adanya dampak covid-19 perjalanan 747 dan lainnya sudah pensiun oleh Qantas enam bulan lebih awal dari yang direncanakan.
Alan Joyce selaku CEO mengatakan,”Sulit untuk melebih-lebihkan dampak yang dimiliki 747 terhadap penerbangan dan negara sejauh Australia,”.
“Pesawat ini jauh lebih maju dari masanya dan sangat mampu menempatkan perjalanan internasional dalam jangkauan rata-rata orang Australia.”
Bulan lalu Qantas mengatakan akan memangkas 6.000 pekerjaan sebagai bagian dari rencananya untuk selamat dari dampak covid-19 ini.
Sekitar 150 orang berkumpul untuk mengucapkan selamat tinggal pada pesawat, yang juga diberi penghormatan meriam air. Awalnya, ribuan diharapkan untuk perpisahan yang direncanakan untuk akhir tahun.
Armada Qantas 747 telah mengangkut lebih dari 250 juta orang dalam hampir setengah abad pelayanan, termasuk Ratu Elizabeth II dan setiap tim Olimpiade Australia sejak 1984.
Pada bulan Juli 2021 Qantas telah menghentikan sebagian besar penerbangan internasionalnya karena kurangnya permintaan perjalanan internasional.
Pekan lalu, British Airways mengumumkan bahwa mereka juga akan pensiunkan semua Boeing 747-nya, dan akan mengoperasikan lebih banyak penerbangan dengan pesawat yang lebih hemat bahan bakar seperti Airbus A350 baru dan Boeing 787 Dreamliners.
Boeing 747 adalah operator jet tersebesar di duni, yang dijuluki Queen Of The Skies dengan 31 armadanya.
Pesawat yang sudah pensiun akan di parkirkan di Gurun Mojave. Dengan kondisi iklim panas-kering, kelembaban rendah dan sedikit hujan membuat pesawat membutuhkan waktu yang lama untuk berkarat dan rusak.