
Infopenerbangan,- Air France-KLM mengalami penurunan saham 14,5 persen pada hari Senin lalu, setelah CEO berhenti akibat sengketa gaji pekerja.
CEO Jean-Marc Janaillac mengumumkan pemberhentiannya pada pertengahan Mei setelah puluhan ribu staf Prancis dan pilot memilih menentang tawaran pembayaran multi-tahunan.
Serikat pekerja mencari kesepakatan pembayaran lebih baik karena maskapai mencapai kondisi keuangan lebih baik dari tahun sebelumnya. Air France menawarkan kenaikan gaji sekitar tujuh persen dalam empat tahun.
Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire menuturkan, perselisihan buruh “mengancam kelangsungan hidup Air France”.
“Pemerintah Prancis yang memiliki 14,3 persen perusahaan induk Air France-KLM tidak akan memberikan bailout,” kata Bruno.
Air France-KLM membukukan kerugian sejumlah USD 141 juta atau sekitar 118 juta euro pada kuartal I 2018. Namun, analis menilai maskapai tersebut tidak dalam ambang kehancuran.
“Saya tidak berpikir ada ancaman langsung Air France akan keluar dari bisnis atau bangkrut,” ujar Analis MainFirst Bank, Johannes Braun seperti dikutip dari laman CNN Money.