Infopenerbangan – American Airlines kembali memiliki masalah besar dengan penerbangan yang dibatalkan sejak 737 Max tidak bisa dioperasikan, namun dikatakan hal itu bukan menjadi penyebab utama masalahnya.
Pada bulan Juni, American Airlines membatalkan sekitar 4% dari jadwal penerbangannya, menurut data tracker masFlight. Tarif penerbangan maskapai yang dibatalkan dua kali lipat dari Southwest (LUV), dan lebih dari enam kali dari United Airlines (UAL), menurut masFlight. Ini hampir 20 kali tingkat pembatalan di Delta (DAL).
Dikatakan, persentase 4% itu tidak termasuk 115 pembatalan yang dilakukan maskapai setiap hari karena 737 Max. Penerbangan-penerbangan itu tidak dihitung karena mereka sudah dikeluarkan dari jadwal berminggu-minggu sebelum tanggal jadwal semula.
American Airlines memiliki dua lusin pesawat 737 Max di armadanya. Pembatalan penerbangan akibat 737 Max hanya mewakili sekitar 1,5% dari jadwal penerbangan. Dikatakan, Rabu, 737 pembatalan Max telah menelan biaya sekitar 185 juta dolar pada kuartal yang baru saja selesai.
Maskapai ini menuduh bahwa sebagian besar pembatalan penerbangannya karena perselisihan perburuhan yang sedang berlangsung dengan dua serikat pekerja yang mewakili mekanismenya. AA mengatakan teknisi mekanik mereka secara sengaja membuat pesawat tidak dapat beroperasi sebagai cara untuk menekan maskapai selama negosiasi mengenai kontrak baru. Hal ini membuat maskapai mengajukan tuntutan hukum federal terhadap serikat pekerja.
“Anggota kami menghargai American Airlines dan bekerja keras setiap hari untuk memastikan mereka memiliki pengalaman terbaik, “kata serikat Pekerja Transportasi, salah satu dari dua serikat pekerja yang mewakili mekanik. Dikatakan bahwa maskapai tersebut harus kembali ke meja perundingan daripada melawan serikat pekerja di Pengadilan.
Meskipun AA memenangkan beberapa keputusan awal dalam kasus ini, maskapai ini berpendapat dalam pengajuan pengadilan bahwa mekanik terus mendaratkan pesawat secara tidak patut. Dikatakan pesawat yang tidak beroperasi karena masalah pemeliharaan rata-rata lebih dari 50 per hari, naik sekitar 30% dari rata-rata selama musim panas sebelumnya. Dan ini mencapai tingkat tertinggi sebab sebanyak 66 pesawat mendarat karena masalah pemeliharaan pada 18 Juni, hal ini menurut maskapai ini merupakan salah satu dari jumlah total tertinggi dalam sejarah maskapai.
“Gangguan yang terus-menerus menyebabkan kerusakan yang menghancurkan bagi AA dan para pelanggannya, karyawan dan mereknya,” kata maskapai itu dalam pengajuan pengadilan.
“Masalah dari perselisihan tenaga kerja jauh lebih serius daripada yang melibatkan 737 Max, kata konsultan maskapai Michael Boyd.
“Tidak membawa orang dalam penerbangan yang tidak pernah dipesan bukan masalah besar. Meninggalkan orang di pintu gerbang karena pesawat rusak dan tidak ada pesawat untuk menggantikannya adalah masalah yang jauh lebih besar,” katanya. (*)