Infopenerbangan,- Singapore Airlines pada Jumat (21/9) mengatakan tidak akan lagi menerima muatan kargo tulang singa setelah maskapai itu dipojokkan oleh sebuah laporan tentang muatan kontroversial dari Afrika Selatan tersebut.
Para aktivis telah lama menyerukan larangan perdagangan tulang kucing besar itu, yang banyak dicari untuk pengobatan dan perhiasan di Asia Tenggara.
Singapore Airlines adalah satu-satunya maskapai yang mengimpor tulang singa dari Afrika Selatan ke Asia Tenggara tahun lalu, menurut laporan yang dirilis oleh lembaga nirlaba EMS Foundation dan kelompok pecinta binatang Ban Animal Trading Juli lalu.
Para aktivis telah lama menyerukan larangan perdagangan tulang kucing besar itu, yang banyak dicari untuk pengobatan dan perhiasan di Asia Tenggara.
Sedikitnya 800 kerangka singa telah diekspor dengan restu pemerintah Afrika Selatan pada 2017, dan menjadikan negara itu sebagai pengekspor tulang singa terbesar, bunyi laporan tersebut.
Singapore Airlines mengatakan tidak lagi menerima muatan tulang singa, tetapi tidak disebutkan sejak kapan kebijakan itu diberlakukan.
“Singapore Airlines tidak menerima muatan tulang singa setelah adanya peninjauan ulang dengan memerhatikan meningkatnya keprihatinan di seluruh dunia,” bunyi pernyataan perusahaan.
Direktur EMS Foundation Michele Pickover mengatakan organisasinya telah mengirim laporan itu kepada maskapai dimaksud dan “meminta mereka untuk segera menghentikan keterlibatannya dalam perdagangan yang mengerikan ini.”
“Saya yakin segera setelah mereka diinformasikan tentang apa akibat dari perdagangan ini, mereka mengambil keputusan yang benar dan logis untuk tidak lagi menyokongnya,” kata Pickover.
Afrika Selatan sudah mengirim tulang belulang singa ke Asia Tenggara sejak paling tidak 2008 dan kemungkinan Singapore Airlines juga yang mengangkutnya sejak tahun itu, tambahnya.
Tulang singa sangat diminati di sejumlah negara di kawasan ini, khususnya Laos, Thailand, dan Vietnam.
Di Vietnam, tulang singa diolah menjadi balsem sementara kuku dan gigi dipakai sebagai perhiasan, menurut laporan tersebut.
Jual beli bagian tubuh singa liar dilarang, tetapi menurut ketentuan internasional hal itu diperbolehkan untuk singa yang dikembangbiakkan dalam penangkaran.
Sumber AFP / Ethan