InfoPenerbangan,- Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta resmi menempati peringkat ke-28 dalam daftar bandara terbaik di dunia versi Skytrax.
Daftar ini dipublikasikan pada Rabu (17/4) selama acara Passenger Terminal Expo di Frankfurt, Jerman. Bandara Udara Soekarno-Hatta ditetapkan berada di peringkat 28 dunia atau naik 15 level dari sebelumnya di peringkat 43 pada 2023.
Bandara Udara Internasional Hamad di Doha, Qatar, dinobatkan sebagai bandara terbaik pada tahun ini. Sementara Bandar Udara Changi di Singapura harus turun takhta dengan berada di tempat kedua.
Daftar bandara terbaik dunia ini ditetapkan Skytrax melalui penilaian terhadap sekitar 500 bandara di dunia, serta melibatkan pelanggan yang berasal dari lebih dari 100 negara untuk menilai 44 titik pelayanan di bandara.
Peningkatan ini sekaligus memenuhi target PT Angkasa Pura II (AP II), yang sebelumnya mencanangkan bahwa Bandara Soetta dapat menembus 30 besar peringkat terbaik dunia.
Bandara Udara Soekarno-Hatta juga mencapai peringkat kelima untuk kategori bandara dengan jumlah penumpang antara 60 juta hingga 70 juta jiwa per tahunnya.
Sementara itu, Bandara Udara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali, juga menunjukkan peningkatan dengan menduduki peringkat 74 dari 100 bandara terbaik di dunia 2024 versi Skytrax, posisi itu naik dari sebelumnya berada di peringkat ke-80.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Agus Wialdi mengatakan peringkat 28 dunia adalah posisi tertinggi Bandara Soekarno-Hatta sepanjang sejarah.
“Pencapaian ini berkat kerja keras seluruh stakeholder serta dukungan penuh dari masyarakat, Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan. Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membawa Bandara Soekarno-Hatta berada di peringkat terbaiknya, yakni peringkat 28 dunia dan peringkat 5 untuk kategori bandara dengan jumlah penumpang 60 – 70 juta penumpang per tahun,” ujar Agus Wialdi dalam keterangan tertulis, Jumat (19/4/2024).
Torehan predikat tersebut merupakan berkat kerja keras seluruh stakeholder, serta dukungan penuh masyarakat, Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan.
Pada 2023, Menteri BUMN Erick Thohir membentuk Tim Percepatan Transformasi Pelayanan, Bisnis, Dan Operasi di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Fokus tim tersebut antara lain pada Airport Expression (meningkatkan keindahan interior bandara). Operational & Commercial Excellence (meningkatkan aspek operasional dan komersial bandara).
Kemudian, Customer Experience (meningkatkan pengalaman penumpang pesawat di bandara), Digital Exploration (mengadopsi digitalisasi untuk pelayanan dan operasional di bandara) dan Enroute Expansion (penambahan kapasitas penerbangan).
“Melalui program transformasi yang dicanangkan Kementerian BUMN sejak 2023, Bandara Soekarno-Hatta semakin sejajar dengan bandara-bandara terbaik di dunia dan mampu meningkatkan pelayanan, operasional dan komersial sehingga peringkat dunia jauh lebih baik pada 2024,” jelas Agus Wialdi.
Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Dwi Ananda mengatakan pencapaian ini menjadi penyemangat bagi seluruh personel untuk semakin memberikan yang terbaik bagi masyarakat khususnya penumpang pesawat.
“Kami berharap pencapaian ini menjadi kebanggan seluruh personel dari seluruh stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta, dan juga menjadi kebanggaan masyarakat. Tanpa dukungan dari berbagai pihak, tidak mungkin Bandara Soekarno-Hatta bisa meraih pencapaian positif ini,” ujar Dwi Ananda.
“Melalui program transformasi, Bandara Soekarno-Hatta juga cepat pulih dari dampak pandemi COVID-19. Pada 2023, jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 50,9 juta penumpang atau merefleksikan tingkat pemulihan (recovery rate) sebesar 93% dibandingkan 2019 saat belum ada pandemi. Ini menjadikan Bandara Soekarno-Hatta ditetapkan sebagai The Most Recovered Airport pada Asia-Pacific Avation Network Champions pada tahun ini,” ujar Dwi Ananda.
Dwi Ananda menambahkan Bandara Soekarno-Hatta akan semakin meningkatkan pelayanan kepada penumpang pesawat.
“Secara berkelanjutan, Bandara Soekarno-Hatta terus meningkatkan standar pelayanan dan operasional untuk menjaga kenaikan peringkat dunia pada tahun-tahun mendatang,” ungkap Dwi Ananda.(*)