Infopenerbangan,- Pengadilan Israel melarang Maskapai Penerbangan El Al memaksa penumpang perempuan berpindah tempat duduk atas permintaan laki-laki Yahudi ultra-ortodoks.
Seorang perempuan berusia 83 tahun, Renee Rabinowitz, yang selamat dari holokaus atau pembunuhan masal umat Yahudi oleh Nazi Jerman pada pertengahan 1940-an membawa permasalahan tersebut ke pengadilan dan dinyatakan menang.
Kronologisnya terjadi pada tahun 2015, Renee diminta untuk pindah dari kursi kelas bisnisnya dalam penerbangan El Al karena seorang pria Yahudi Ortodoks tak mau duduk di samping perempuan.
Rabinowitz merasa dipermalukan akan perbuatan pramugara El Al, kemudian membawa permasalahan tersebut hingga ke pengadilan. Ia kemudian memenangkan kasus tersebut dan mengharuskan El Al membayar denda kepadanya sebesar 6.500 shekel atau setara 1.800 dolar Amerika.
Rabinowitz juga mengaku senang atas kemenangannya di pengadilan. “Saya senang karena hakim memahami masalah ini. Dia menyadari ini bukan masalah uang, tapi masalah El Al yang harus mengubah kebijakan,” kata Rabinowitz kepada The New York Times, seperti dilansir BBC Kamis (22/6).
Kemenangan Rabinowitz kemudian disambut baik kelompok hak asasi manusia asal Israel, IRAC (Israel religious Action Center). IRAC menegaskan bahwa keputusan pengadilan menyatakan bahwa penumpang yang diminta pindah karena jenis kelaminnya merupakan bentuk diskriminasi dan maka karena itu harus dilarang. (*/NP)