InfoPenerbangan,- PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) akan mengalihkan tiga bangunan hanggar dan fasilitas pendukungnya senilai Rp 418,2 miliar kepada PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) dengan skema inbreng.
Rencananya, GMFI terlebih dahulu melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHETD) atau right issue dengan menerbitkan 11,73 miliar saham baru seri B bernominal Rp25 per lembar.
Adapun jumlah tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 41,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh GMFI pada tanggal keterbukaan informasi diterbitkan pada 9 September 2024.
Langkah ini dipercaya dapat memperbaiki posisi ekuitas, yang salah satu inisiatifnya adalah melalui perolehan aktiva tetap berupa bangunan hanggar dan fasilitas pendukungnya yang akan dialihkan oleh GIAA.
Selain itu, GMFI akan menghemat dari pembayaran biaya kontribusi penggunaan Aset GIAA yang sebelumnya disewa kepada induk usaha. Jelasnya, Pada sisi kewajiban terdapat penurunan sewa pada hanggar GIAA sebesar USD 3, 235 juta
Mengacu hasil penilaian penilai publik atas 3 hanggar dan annex serta fasilitas bangunan penunjang yang terletak di Bandar udara Soekarno Hatta tersebut senilai Rp418,28 miliar.
GMFI melakukan simulasi berdasarkan laporan keuangan 30 Juni 2024 maka adanya penerimaan kas atas transaksi rights issue sebesar USD1,5 juta.
Sedangkan aset tetap GMFI mengalami peningkatan sebesar USD25,4 juta dari aset inbreng tadi. Sehingga total ekuitas GMFI bertambah USD27,5 juta.
Tapi mengacu laporan keuangan per 30 Juni 2024 telah audit, GMFI mengalami tekor modal atau defisiensi sedalam USD298,12 juta. Artiny usai right issue tekor modal hanya berkurang USD27,5 juta.