Infopenerbangan.com – Pada bulan Maret 2019, jumlah penumpang pesawat mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penumpang penerbangan domestik pada Maret 2019 sebesar 6,03 juta, turun 21,94 persen dibandingkan Maret 2018 sebesar 7,73 juta.
Secara kumulatif pertumbuhan jumlah penumpang pesawat domestik merosot 17,66 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 18,32 juta.
“Penyebab penurunan jumlah penumpang angkutan udara domestik adalah harga tiket yang masih tinggi,” ujar Kepala BPS Suhariyanto, Kamis (2/5/2019).
Namun menurut Suhariyanto, secara bulanan jumlah penumpang domestik pada Maret 2019 kemarin masih tumbuh 7,18 persen dibandingkan Februari 2019.
Data BPS juga menunjukkan kenaikan tarif angkutan udara masih terjadi hingga April 2019. Kenaikan tersebut tercermin dari andil angkutan udara terhadap inflasi April 2019 yang 0,44 persen.
Berdasarkan catatan BPS, angka inflasi tersebut, 0,03 persen di antaranya disumbang oleh harga tiket pesawat. Secara tahunan pun demikian, dari total inflasi 2,83 persen, harga tiket pesawat menyumbang peran 0,31 persen.
Penurunan jumlah penumpang pesawat domestik menjadi perhatian Suhariyanto. Maklum, kalau terus dibiarkan, penurunan tersebut bisa berpengaruh pada sektor transportasi dan pariwisata. Dalam skala yang lebih luas, penurunan tersebut juga akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi.
Dampak tersebut sudah bisa terlihat dari tingkat hunian kamar hotel yang merosot sejak kenaikan harga tiket pesawat diberlakukan. Tercatat, tingkat hunian kamar hotel berbintang pada Maret 2019 hanya sebesar 52,89 persen atau turun 4,21 poin dibandingkan Maret 2018 sebesar 57,1 persen.
“Perlu diingat, tingkat hunian kamar hotel ini tidak hanya berasal dari wisatawan mancanegara tetapi juga dari turis domestik,” ujarnya.
Oleh karena itu, Suhariyanto berharap pemerintah perlu segera mencari cara untuk menekan harga tiket pesawat. Terlebih, sebentar lagi akan memasuki Ramadan dan periode mudik lebaran yang biasanya mendongkrak tarif angkutan udara.
“Saya yakin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Menteri Perhubungan sedang berusaha, rapat, untuk menyelesaikan masalah tiket ini,” pungkasnya. (*)