Infopenerbangan,- Seorang Ibu beserta kedua orang tua dan juga anaknya yang berusia 2 tahun dipaksa untuk meninggalkan pesawat setelah pramugari memintanya untuk berhenti menyusui anaknya.
Mei Rui yang merupakan seorang peneliti kanker sedang dalam penerbangan menuju ke New York untuk melakukan riset terkait kanker di kota tersebut pada Jumat (8/12/2017).
Dilansir dari Daily Mail, Mei Rui tengah menyusui bayinya ketika penumpang masih menaiki pesawat, lalu seorang awak kabin mendekati dan meminta Mei menaruh bayinya di kursi khusus karena pesawat akan tinggal landas.
“Saya hanya meminta beberapa menit lagi karena jika anak saya bangun saat lepas landas maka dia akan membuat kegaduhan,” ujar Mei.
Mei akhirnya terpaksa menuruti perintah pramugari dan meletakkan anaknya Lukas ke bangkunya, namun Lukas mulai menangis selama 25 menit dan Mei diminta untuk turun dari pesawat.
Mei yang merekam kejadian tersebut dengan menggunakan ponselnya menanyakan alasan mengapa dia diminta untuk meninggalkan pesawat. Namun, tak satu pun awak kabin yang memberikan jawaban.
Mei hanya menerima jawaban, dia tak mengikuti aturan tetapi mereka tak menjelaskan aturan penerbangan mana yang dilanggarnya. Polisi kemudian dipanggil untuk mendampingi Mei dan keluarganya untuk keluar dari gate.
Seorang penumpang yang berada pada penerbangan yang sama dengan Mei pada saat itu, turut serta mengomentari kejadian yang menimpa Mei. Ia menumpahkan kekesalannya kepada Spirit Airlines dalam akun facebook miliknya.
“Sungguh menjijikkan melihat apa yang dilakukan awak pesawat kepada seorang perempuan di penerbangan saya, setelah 3,5 jam penundaan dan kami terjebak di dalam pesawat lalu harus turun dan boarding kembali, anak itu kemudian menangis dan tak mau duduk di kursinya, namun perlakuan awak kabin sangat tidak pantas kepada perempuan tersebut dan memintanya untuk turun dari pesawat. Apakah Spirit tak memahami jika anak berusia dua tahun tak bisa duduk diam diikat sabuk pengaman selama tiga jam?” tulis Holly Barton.
Sementara itu manajemen Spirit Airlines dalam rilisnya menjelaskan Mei diturunkan dari pesawat setelah melanggar aturan saat pesawat sedang bergerak menuju landasan pacu.
“Tidak ada yang diusir karena menyusui. Penumpang tersebut diminta untuk meninggalkan pesawat setelah menolak instruksi awak kabin beberapa kali saat pesawat sedang bergerak menuju taxiway,” ujar pihak maskapai.
“Kami hanya memastikan keselamatan penumpang, kru pesawat dan aturan keselamatan penerbangan beserta dengan aturan maskapai terkait mengharuskan penumpang untuk tetap berada dibangkunya ketika pesawat take-off dan landing. Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini.”
“Sebagai kompensasi, kami mengembalikan penuh semua biaya yang sudah dikeluarkan penumpang bersangkutan,” sebut Spirit Airlines.
Pihak maskapai tidak mengomentari pernyataan Mei yang mengklaim bahwa pada saat kejadian pintu pesawat sedang dalam keadaan terbuka. (*/NP)