
InfoPenerbangan,- Pesawat latih bernomor sayap GT 500/PK 126 jatuh hingga menewaskan pilot jet tempur Marsma TNI Fajar Adriyanto . Pihak TNI AU masih melakukan investigasi hingga penyebab kecelakaan.
TNI AU memastikan hasil investigasi langsung diumumkan apabila proses itu rampung. Diketahui, Marsma TNI Fajar Adriyanto merupakan lulusan AAU 1992 dan penerbang tempur F-16 dengan call sign Red Wolf.
Dalam kariernya, dia pernah mengemban berbagai jabatan strategis yakni Komandan Skadron Udara 3, Danlanud Manuhua, Kadispenau, Kapuspotdirga, Aspotdirga Kaskoopsudnas, dan terakhir Kapoksahli Kodiklatau.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Minggu, 03 Agustus 2025 – 21:18 WIB oleh Jonathan
Marsekal Pertama Tentara Nasional Indonesia (Marsma TNI) Fajar Adriyanto, gugur dalam insiden jatuhnya pesawat latih sipil milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) di Desa Benteng, Ciampea, Kabupaten Bogor, pada Minggu (3/8/2025).
“TNI Angkatan Udara berduka atas eksiden kecelakaan pesawat latih sipil Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI),” kata Kadispenau Marsma Nyoman.
Sebelumnya, Marsma Fajar lepas landas dari Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Atang Sendjaja, Bogor, pada Minggu pukul 09.08 WIB. Ia menerbangkan pesawat dalam rangka misi latihan profiesiensi penerbangan olahraga dirgantara, bagian dari pembinaan dan pemeliharaan kemampuan.
“Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat mengalami hilang kontak, dan ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana. Kedua awak langsung dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto, tetapi Marsma TNI Fajar dinyatakan meninggal setibanya di rumah sakit,” tutur Marsma Nyoman.
Perwira TNI AU itu menjelaskan, sebelum Marsma Fajar mengudara, pesawat latih dipastikan dalam kondisi baik.
Pesawat juga telah mengantongi Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025 dari Lanud ATS. “Pesawat dinyatakan laik terbang dan merupakan sortie kedua pada hari itu,” tutur Suadnyana.(*)
