Skema penjaminan seperti ini merupakan yang pertama kali dilakukan dalam bisnis asuransi sehingga Askrindo bangga turut berpartisipasi dalam penerbitan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragunan Aset (KIK EBA) GIAA01 yang merupakan pelopor instrument sekuritisasi asset keuangan pertama di Indonesia.
Selain memberikan jaminan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragunan Asset (KIK EBA), Askrindo juga melakukan perluasan kerjasama dari yang telah ada selama ini, yakni Personal Accident Haji Insurance, Personal Accident and Lost License Insurance, Asuransi Penanggungan untuk Tanggung Jawab Angkutan Udara serta Cash In Safe & Cash In Transit Insurance.
Adapun potensi kerjasama lainnya ialah Surety Bond, Customs Bond Dan Kontra Bank Garansi, selain itu juga ada Asset Non Aircraft Insurance, Aircraft Insurance, Director & Officer Insurance, Personal Accident Insurance for Passenger serta produk produk lainnya,” ujar Sabdono.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury mengatakan pihaknya menyambut baik dukungan sinergi yang dilaksanakan bersama PT Askrindo tersebut.
Pahala menambahkan “Sinergi BUMN yang terjalin antara Garuda Indonesia dan Askrindo ini tentunya kami harapkan dapat semakin menunjang upaya kami dalam mengembangkan bisnis perusahaan yang secara berkelanjutan.”
“Melalui penandatanganan komitmen kerjasama ini, sinergi yang telah terjalin bersama Askrindo juga turut diperluas terhadap lini layanan lainnya yang tentunya dapat mendukung upaya peningkatan layanan Garuda Indonesia kepada penumpang”, tutup Pahala.
Garuda Indonesia bersama PT Mandiri Manajemen Investasi pada 31 Juli 2018 lalu sukses meluncurkan produk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) Mandiri GIAA01 dengan nilai total sebesar Rp 2 Triliun yang terbagi menjadi 2 kelas, yaitu kelas A dan kelas B.