Infopenerbangan,- Maskapai Etihad Airways milik Abu Dhabi mengatakan akan menjual 38 pesawat – 22 Airbus A330 dan 16 Boeing 777-300ER – kepada perusahaan investasi KKR.
Selanjutnya Etihad akan menyewa pesawat-pesawat yang sudah dijual itu, kecuali Airbus A330 yang “akan digunakan klien internasional”. Etihad menggambarkan langkah itu sejalan dengan “tahun ketiga program transformasi.”
“Kesepakatan ini menawarkan fleksibilitas kepada kami, sambil memastikan bahwa kami mendukung target keberlanjutan kami dan mempertahankan armada pesawat yang paling efisien bahan bakar dan berteknologi maju,” kata Etihad dalam sebuah pernyataan.
Situs web Etihad mencantumkan bahwa maskapai itu saat ini memiliki armada 102 pesawat terbang. Namun pesawat Airbus jenis A330 tidak ada lagi dalam daftar armadanya. 16 pesawat Boeing 777 yang akan dijual dan disewa lagi adalah 15% dari armada saat ini.
Sejak 2016, Etihad telah menderita kerugian total senilai 4,75 miliar dolar AS, karena strateginya membeli saham secara agresif di beberapa maskapai penerbangan dunia, dari Eropa sampai Australia, antara lain maskapai penerbangan Jerman AirBerlin.
Etihad ketika itu ingin menyaingi Emirates Airways dan Qatar Airways, maskapai penerbangan Timur Tengah yang cukup sukses. Tapi strategi itu ternyata membuat Etihad mengalami kerugian besar.
Tahun 2018, Etihad mencatat kerugian sampai 1,28 miliar dolar AS. Angka tahun 2019 belum dirilis. Sejak 2016, Etihad mulai melakukan penghematan di berbagai bidang, dan baru-baru ini mengumumkan akan merestrukturisasi pembelian pesawat yang direncanakan dari Airbus dan Boeing. (*)